Selasa, 21 September 2010

Belajar dari Prof. Masatoshi Koshiba

Belajar dari Prof. Masatoshi Koshiba
 Masatoshi Koshiba lahir di kota Toyohashi, Aichi, Jepang, pada tanggal 19 September 1926. Setelah menyelesaikan pendidikannya di sebuah sekolah menengah atas di Yokosuka, ia menekuni ilmu fisika di Tokyo University. Selama berada di sekolah menengah, Koshiba selalu memperoleh nilai merah. Secara kebetulan ia pernah mendengar gurunya mengatakan bahwa ia tidak mungkin belajar fisika, karena nilainya dalam mata pelajaran sains selalu rendah. Hal ini yang menantang Koshiba untuk belajar fisika secara mendalam, selain ketertarikannya terhadap ilmu fisika setelah ia membaca riwayat hidup para fisikawan, seperti Albert Einstein. Ketika pertama kali ia mendaftar di Tokyo University, ia ditolak. Mungkin karena nilainya yang pas-pasan. Setelah mencoba mendaftar untuk kedua kalinya, ia diterima.? Selama kuliah, ia juga masih memperoleh nilai yang kurang memuaskan. Dengan penuh ketekunan dan kerja keras, Koshiba berhasil menyelesaikan kuliah di Tokyo University pada tahun 1953. Pengalaman memperoleh nilai yang rendah selama di sekolah menengah dan Tokyo University tidak membuatnya patah semangat. Ia masih tetap ingin mendalami ilmu fisika pada jenjang yang lebih tinggi. Berbekal surat rekomendasi dari dosennya di Jepang, Koshiba mendaftarkan diri di University of Rochester, Amerika Serikat. Dalam surat rekomendasi, dosennya menulis bahwa : ” selama kuliah nilainya tidak bagus, tetapi ia juga tidak bodoh”. Ia diterima di University of Rochester dan berhasil memperoleh gelar doktor pada bulan juni 1995.
Setelah menyelesaikan program doktor di Amerika Serikat, Koshiba kembali ke jepang dan mengajar di Tokyo University sampai tahun 1987. Ia diangkat menjadi profesor di Tokyo University. Ketika masih kuliah di kampus tersebut ia sering mendapat nilai yang kurang memuaskan… ternyata ia menjadi profesor di tempat yang sama. Setelah itu ia pindah ke Tokai University dan berkarya di sana hingga ia pensiun pada tahun 1997. Sebulan sebelum ia pindah dari Tokyo University ke Tokai University, tepatnya tanggal 23 Februari 1987 Koshiba berhasil membuktikan keberadaan partikel elementer yang disebut neutrino. Keberhasilan yang ia peroleh setelah bekerja keras tersebut membuahkan penghargaan Nobel Fisika pada tahun 2002. Ia memperoleh nobel fisika bersama Raymond Davis, Jr dan Riccardo Giacconi.
Para fisikawan telah lama dibingungkan dengan keberadaan neutrino, partikel sub atomik. Sejak tahun 1920, para fisikawan memperkirakan bahwa matahri bersinar karena reaksi fusi nuklir yang mengubah hidrogen menjadi helium sambil melepaskan energi. Perhitungan teoritis menunjukkan bahwa sejumlah neutron harus dilepaskan selama rekasi tersebut, karenanya bumi juga kebanjiran neutrino dari matahari. Karena neutrino berinteraksi sangat lemah dengan benda-benda maka diperkirakan hanya satu dari milyaran neutrino matahari yang tertahan di luar angkasa dan sebagian besar neutrino sampai di bumi. Pada tahun 1980, menggunakan hasil rancangan Raymond Davis, Jr, Koshiba membangun detector nuklir bawah tanah. Kerja keras tersebut membuahkan hasil. Detector tersebut berhasil membuktikan adanya neutrino, sebuah penemuan yang membawa Koshiba, menjadi salah satu peraih nobel fisika.

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS)
L E N SA   C E M B U N G

A.         Tujuan:
             menentukan jarak fokus lensa cembung

B.         Alat dan Bahan:
             - lensa cembung                                 - layar                                                    - bangku optik           
             - mistar optik                                        - lilin

C.         Skema Percobaan:
             (1) lilin (sumber cahaya)
             (2) lensa cembung
             (3) layar
             (4) mistar optik

D.         Dasar Teori:
             *     Ada dua jenis lensa yaitu lensa cembung/positif/konvergen/konvek dan lensa cekung/negatif/divergen/konkaf
             *     Jarak fokus lensa (f), jarak benda ke lensa (S), dan jarak bayangan ke lensa (S’) dihubungkan oleh persamaan:                      
dengan f   : jarak fokus (berharga positif pada lensa cembung dan negatif pada lensa cekung), S  : jarak benda terhadap lensa, S’ : jarak bayangan terhadap lensa.
             *     Sifat-sifat bayangan yang terjadi pada lensa
                   nilai S’ positif berarti nyata, terbalik, di belakang lensa, dapat ditangkap layar
                   nilai S’ negatif berarti semu, tegak, di depan lensa, tidak dapat ditangkap layar
                   nilai S’ lebih besar daripada S berarti bayangan diperbesar (diperkecil bila sebaliknya)

E.         Prosedur Kerja:
             1.   menyusun alat sebagaimana terlihat pada skema percobaan
             2.   menyalakan lilin dan mengukur jaraknya dari lensa (S)
             3.   menggeser-geser layar di belakang lensa sampai bayangan lilin yang paling jelas tertangkap pada layar (pada saat itu jarak layar ke lensa disebut S’)
             4.   mengulangi langkah 1 sampai dengan 3 dengan jarak benda (S)  yang berbeda-beda

F.         Tabulasi Data Pengamatan:
No
Jarak Benda (S)
Jarak Bayangan (S’)
1


.


5



G.        Analisis Data:
             (hitunglah jarak fokus lensa (f) dengan persamaan yang tertulis dalam Dasar Teori untuk mengisi tabel berikut)
No
 Jarak Benda (S)
Jarak Bayangan (S’)
Jarak Fokus (f)
1



.



5



rt-rt



             * rt-rt : nilai rata-rata kelima data

H.         Pembahasan:
             Diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
             1.   mengapa percobaan dilakukan dengan 5 kali variasi data ?
             2.   apakah kelima hasil perhitungan jarak fokus lensa (f) menghasilkan angka yang persis sama ?, kalau tidak mengapa terjadi demikian?
                   (kesalahan percobaan dapat diakibatkan oleh faktor alat dan faktor praktikan, uraiakan kemungkinan-kemungkinan kesalahan alat dan kesalahan praktikan)
             3.   bagaimanakah pengaruh besarnya S terhadap besar S’ ?
             4.   apasajakah sifat-sifat bayangan yang terjadi pada percobaan ini ?
             5.   berapa jarak fokus lensa yang digunakan pada percobaan ini ?



I.           Kesimpulan dan Saran:
             (kesimpulan: sesuaikan dengan tujuan percobaan. Saran: berikan saran-saran bagi orang lain yang melakukan percobaan serupa agar mendapatkan hasil yang lebih baik)

J.         Soal Evaluasi
1.     Seorang bermata normal hendak mengamati benda kecil dengan menggunakan mikroskop. Berapa jarak bayangan okuler (Sok) bila pengamatan dilakukan dengan:
a.     mata berakomodasi maksimum
b.     mata tidak berakomodasi
2.     Sebuah mikroskop dengan jarak fokus lensa obyektif dan okuler 0,3 cm dan 2,5 cm, digunakan oleh mata normal untuk melihat benda yang diletakkan pada jarak 0,5 cm di muka lensa obyektif. Bila panjang benda 0,5 mm, tentukan panjang bayangan yang dihasilkan ketika mata mengamati dengan berakomodasi maksimum
3.     Teropong bintang disusun atas lensa objektif dan lensa okuler dengan jarak fokus berturut-turut 100 cm dan 5 cm. Hitung perbesaran dan panjang teropong ketika digunakan oleh mata normal :
a.     berakomodasi maksimum
b.     tidak berakomodasi
4.     Sebuah mikroskop digunakan oleh mata normal tak berakomodasi. Panjang mikroskop saat itu adalah 15,25 cm. Bila jarak fokus lensa okuler 6,25 cm dan pengamat ingin mengamati dengan mata berakomodasi maksimum, kemana dan berapa jauh lensa okuler harus digeser?
5.     Sebuah teleskop panjangnya 135,25 cm saat digunakan oleh mata normal tak berakomodasi. Jarak fokus lensa obyektif adalah 129 cm. Tentukan:
a.     jarak fokus lensa okuler
b.     kemana dan berapa jauh lensa okuler harus digeser bila pengamat hendak mengamati bayangan bintang dengan mata berakomodasi maksimum

Kontrak kuliah Eksperimen Fisika Sekolah

KONTRAK PERKULIAHAN


Mata Kuliah                   :  Eksperimen Fisika Sekolah
Kopel/sks                      :     KFS 311  /2(0-2)
Jurusan/Program Studi   :  Pendidikan MIPA/Pendidikan Fisika      
Dosen                            :  Viyanti, S.Pd., M.Pd
Semester /T.A.              :  Ganjil/2010-2011    
Hari, waktu                   :  Selasa,08.00-09.40 
Ruang                             :  Laboratorium Pendidikan Fisika

1.      Manfaat Mata Kuliah

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa memiliki kemampuan menggunakan dan memelihara alat-alat yang terdapat dalam kit fisika SMA, merancang eksperimen fisika untuk siswa di sekolah dengan menggunakan alat-alat laboratorium yang terdapat dalam kit fisika SMA, mengembangkan instruksi praktikum dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS), merancang, membuat dan menggunakan alat buatan sendiri dengan menggunakan bahan lokal, dalam pembelajaran fisika di sekolah.

2.      Deskripsi Mata Kuliah

Dalam perkuliahan ini mahsiswa belajar dan dilatih mengenai penggunaan dan pemeliharaan alat-alat fisika yang terdapat dalam kit fisika SMA yang terdiri dari mekanika, listrik magnet, gelombang dan termodinamika, dan optik, mengembangkan eksperimen dengan menggunakan alat-alat fisika yang terdapat dalam kit fisika SMA, membuat instruksi praktikum dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS), merancang, membuat dan mengunakan alat-alat buatahn sendiri dengan menggunakan bahan lokar dalam pembelajaran fisika di sekolah.

3.      Standard Kompetensi

Menguasai pengetahuan Fisika secara komprehensif, mantap, dan cukup mendalam sehinggas lulusan dapat megnembangkan dan menyesuaikan diri terhadap berbagai situasi dan perubahan

4.      Organisasi Materi Perkuliahan
Terlampir

5.      Strategi perkuliahan
1.     Pendekatan konseptual dan kontekstual
2.     Metoda demonstrasi, praktek, diskusi, tanya jawab, dan ceramah

3.     Bacaan Perkuliahan
1.      Fred Grover dan Peter Wallace (1979), Laboratory Management and Organization, Butterworth & Co (publisher Ltd., London.
2.      G.L. Squires (1986), Practical Physics, J.W. Arrowsmith Ltd., Bristol.
3.      GBPP SLTP-SMU
4.      Buku-buku SLTP dan SMU
5.      Buku – buku Fisika Sekolah
6.      Jurnal.

7.      Tugas
Agar mahasiswa dapat mencapai kompetensi yang ditetapkan,maka mahasiswa diwajibkan:
  1.  Membuat makalah
  2.  Produk alat peraga
  3.  Presentasi

8.      Kriteria Penilaian

Nilai Akhir
Huruf Mutu
Angka mutu
Status

>= 7,6
6,6 – 7,5
5,5 – 6,5
5,0 – 5,4
< 5,0


A
B
C
D
E

4
3
2
1
0


Lulus
Lulus
Lulus
Lulus
Tidak Lulus

Dalam menentukan nilai akhir akan digunakan persentase pembobotan sebagai berikut:
1.      Kehadiran                 10%
2.      Tugas                                    40%
3.      Presentasi                  20%
4.      UTS                          15%
5.      UAS                          15%

9.      Jadual Perkuliahan
Tanggal
Pokok Bahasan/MateriPokok
Bacaan/Bab
01-09-10
Penjelasan deskripsi, silabus, dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

21-09-10
Pengantar mengenai eksplorasi atal-alat dalam kit fisika SMA, pengembangan instruksi praktikum dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
28-09-10
Eksplorasi alat-alat mekanika
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
05-10-10
Pengembangan instruksi praktikum dan LKS mekanika
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
12-10-10
Eksplorasi alat-alat listrik magnet
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
19-10-10
Pengembangan instruksi praktikum dan LKS listrik magnet
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
26-10-10
Eksplorasi alat-alat gelombang dan termodinamika
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
02-11-10
Ujian tengah semester

09-11-10
Pengembangan instruksi praktikum dan LKS gelombang dan termodinamika
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
16-11-10
Eksplorasi alat-alat optik
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
23-11-10
Pengembangan instruksi praktikum dan LKS optik
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
30-11-10
Pengantar perancangan, pembuatan dan penggunaan alat menggunakan bahan lokal dalam pembelajaran fisika
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
14-12-10
Pembuatan alat fisika dengan menggunakan bahan lokal
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
21-12-10
Presentasi produk
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
28-12-10
Presentasi produk
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6

Ujian akhir semester




10.   Etika dan Tata Tertib Perkuliahan

Etika (Mahasiswa wajib):
  1. Berpakaian layaknya sebagai calon guru profesional baik laki-laki maupun perempuan
  2. Tidak memakai sandal
  3. Tidak berambut gondrong (bagi laki-laki)
  4. Mempunyai tata krama

Tata tertib:
  1. Mengumpulkan tugas tepat waktu jika terlambat 1 jam nilai dikurangi 1 dan seterusnya
  2. Tidak ada toleransi keterlambatan masuk diperkuliahan
  3. Diperkenankan mengikuti ujian susulan bagi yang sakit (ada surat keterangan dokter)
  4. Minimal hadir dalam perkuliahan 90% dari total tatap muka


                                                                        Bandar Lampung,  1 September 2010 
Dosen Penanggung Jawab MataKuliah          Ketua Angkatan Pend.Fisika






Viyanti, S.Pd., M.Pd                                      Sularno
NIP 19800330 200501 2 001                         NPM  


Mengetahui,
Ketua Jurusan PMIPA FKIP Unila






Drs. Arwin Achmad, M.Si.
NIP 19570803 198603 1 004

Kontrak kuliah Eksperimen Fisika Sekolah

KONTRAK PERKULIAHAN


Mata Kuliah                   :  Eksperimen Fisika Sekolah
Kopel/sks                      :     KFS 311  /2(0-2)
Jurusan/Program Studi   :  Pendidikan MIPA/Pendidikan Fisika      
Dosen                            :  Viyanti, S.Pd., M.Pd
Semester /T.A.              :  Ganjil/2010-2011    
Hari, waktu                   :  Selasa,08.00-09.40 
Ruang                             :  Laboratorium Pendidikan Fisika

1.      Manfaat Mata Kuliah

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa memiliki kemampuan menggunakan dan memelihara alat-alat yang terdapat dalam kit fisika SMA, merancang eksperimen fisika untuk siswa di sekolah dengan menggunakan alat-alat laboratorium yang terdapat dalam kit fisika SMA, mengembangkan instruksi praktikum dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS), merancang, membuat dan menggunakan alat buatan sendiri dengan menggunakan bahan lokal, dalam pembelajaran fisika di sekolah.

2.      Deskripsi Mata Kuliah

Dalam perkuliahan ini mahsiswa belajar dan dilatih mengenai penggunaan dan pemeliharaan alat-alat fisika yang terdapat dalam kit fisika SMA yang terdiri dari mekanika, listrik magnet, gelombang dan termodinamika, dan optik, mengembangkan eksperimen dengan menggunakan alat-alat fisika yang terdapat dalam kit fisika SMA, membuat instruksi praktikum dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS), merancang, membuat dan mengunakan alat-alat buatahn sendiri dengan menggunakan bahan lokar dalam pembelajaran fisika di sekolah.

3.      Standard Kompetensi

Menguasai pengetahuan Fisika secara komprehensif, mantap, dan cukup mendalam sehinggas lulusan dapat megnembangkan dan menyesuaikan diri terhadap berbagai situasi dan perubahan

4.      Organisasi Materi Perkuliahan
Terlampir

5.      Strategi perkuliahan
1.     Pendekatan konseptual dan kontekstual
2.     Metoda demonstrasi, praktek, diskusi, tanya jawab, dan ceramah

3.     Bacaan Perkuliahan
1.      Fred Grover dan Peter Wallace (1979), Laboratory Management and Organization, Butterworth & Co (publisher Ltd., London.
2.      G.L. Squires (1986), Practical Physics, J.W. Arrowsmith Ltd., Bristol.
3.      GBPP SLTP-SMU
4.      Buku-buku SLTP dan SMU
5.      Buku – buku Fisika Sekolah
6.      Jurnal.

7.      Tugas
Agar mahasiswa dapat mencapai kompetensi yang ditetapkan,maka mahasiswa diwajibkan:
  1.  Membuat makalah
  2.  Produk alat peraga
  3.  Presentasi

8.      Kriteria Penilaian

Nilai Akhir
Huruf Mutu
Angka mutu
Status

>= 7,6
6,6 – 7,5
5,5 – 6,5
5,0 – 5,4
< 5,0

A
B
C
D
E

4
3
2
1
0


Lulus
Lulus
Lulus
Lulus
Tidak Lulus

Dalam menentukan nilai akhir akan digunakan persentase pembobotan sebagai berikut:
1.      Kehadiran                 10%
2.      Tugas                                    40%
3.      Presentasi                  20%
4.      UTS                          15%
5.      UAS                          15%

9.      Jadual Perkuliahan
Tanggal
Pokok Bahasan/MateriPokok
Bacaan/Bab
01-09-10
Penjelasan deskripsi, silabus, dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

21-09-10
Pengantar mengenai eksplorasi atal-alat dalam kit fisika SMA, pengembangan instruksi praktikum dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
28-09-10
Eksplorasi alat-alat mekanika
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
05-10-10
Pengembangan instruksi praktikum dan LKS mekanika
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
12-10-10
Eksplorasi alat-alat listrik magnet
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
19-10-10
Pengembangan instruksi praktikum dan LKS listrik magnet
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
26-10-10
Eksplorasi alat-alat gelombang dan termodinamika
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
02-11-10
Ujian tengah semester

09-11-10
Pengembangan instruksi praktikum dan LKS gelombang dan termodinamika
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
16-11-10
Eksplorasi alat-alat optik
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
23-11-10
Pengembangan instruksi praktikum dan LKS optik
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
30-11-10
Pengantar perancangan, pembuatan dan penggunaan alat menggunakan bahan lokal dalam pembelajaran fisika
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
14-12-10
Pembuatan alat fisika dengan menggunakan bahan lokal
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
21-12-10
Presentasi produk
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6
28-12-10
Presentasi produk
Buku 1, 2, 3, 4, 5, 6

Ujian akhir semester




10.   Etika dan Tata Tertib Perkuliahan

Etika (Mahasiswa wajib):
  1. Berpakaian layaknya sebagai calon guru profesional baik laki-laki maupun perempuan
  2. Tidak memakai sandal
  3. Tidak berambut gondrong (bagi laki-laki)
  4. Mempunyai tata krama

Tata tertib:
  1. Mengumpulkan tugas tepat waktu jika terlambat 1 jam nilai dikurangi 1 dan seterusnya
  2. Tidak ada toleransi keterlambatan masuk diperkuliahan
  3. Diperkenankan mengikuti ujian susulan bagi yang sakit (ada surat keterangan dokter)
  4. Minimal hadir dalam perkuliahan 90% dari total tatap muka


                                                                        Bandar Lampung,  1 September 2010 
Dosen Penanggung Jawab MataKuliah          Ketua Angkatan Pend.Fisika






Viyanti, S.Pd., M.Pd                                      Sularno
NIP 19800330 200501 2 001                         NPM  


Mengetahui,
Ketua Jurusan PMIPA FKIP Unila






Drs. Arwin Achmad, M.Si.
NIP 19570803 198603 1 004